Ilmu pengetahuan umumnya dan kedokteran khususnya yang selama ini sudah sangat mengerti bahwa di dalam pembuluh darah mengalir darah dengan berbagai komponennya yang dipompa jantung keseluruh tubuh termasuk ke otak. Khusus bagian tubuh yang disebut otak, baru beberapa tahun belakangan ini diketahui fungsinya digerakkan melalui sistem saraf yang di dalamnya mengalir zat yang disebut neurotransmiter.
Neurotransmiter ini mempengaruhi terjadinya perubahan perilaku dan emosi bahkan cara berpikir. Narkoba yang masuk ke dalam tubuh melalui darah menuju otak akan mempengaruhi keseimbanganan neurotransmiter tersebut sesuai jenis-jenisnya.
Ada beberapa jenis neurotransmiter diketahui dipengaruhi narkoba yaitu a.1:
1.Dompamin, Noradrenalin dan Endorphin mempengaruhi proses pikir dan suasana hati yang banyak berperan dalam proses penyalahgunaan narkoba golongan:
- Amphetamine Type Stimulant (ATS) a.1 Ekstasi, Shabu, dan Kokain
- Mariyuana / Ganja
- Opiat a.1 Putaw / Heroin, Pethidin, Morphin
2.Gamma Amino Butiric Acid (GABA) mempengaruhi emosi terutama rasa cemas / khawatir berlebihan yang banyak berperan dalam proses penyalahgunaan narkoba golongan benzodiazepin sebagai pil penenang / pil tidur (Mogadon, Valium, Lexotan, dsb), pil koplo, pil BK
Narkoba dapat meningkatkan jumlah neurotransmiter yang dilepaskan kedalam bagian dari sel saraf didalam otak (synapse) dengan cara a.1:
- Meningkatkan proses kimiawi (Syntesa)
- Meningkatkan jumlah neurotransmiter yang disimpan
JENIS NARKOBA YANG BANYAK DISALAHGUNAKAN
1.DEPRESAN
Zat yang mengurangi aktivitas fungsional tubuh, menenangkan, tertidur s/d tidak sadar diri.
Efek pada Susunan Saraf Pusat (SSP)
- Mekanisme kerja Narkoba (derivat) di SSP
- Khusus opiat terikat pada reseptor tertentu bahkan diketahui hampir ada pada setiap area otak; kecuali sebelum (otak kecil)
- Reseptor otak memproduksi pentapeptide berupa, met-enkephalin, leu-enkephalin yang berefek sama dengan opiat.
Efek terhadap Sistem Limbik
- Sistem ini mengandung reseptor opiat dalam jumlah yang besar
- Sistem ini mempunyai peran dalam timbulnya rasa nyeri menetap dan kronik (dull and chronic pain).
- Efek bila rasa nyeri ini diatasi dengan opiat
Efek terhadap suasana hati (mood)
Penggunaan morfin pada invidu sehat sering mengakibatkan:
•Disforia
•Rasa takut yang berlebihan
•Gelisah, mual, dan muntah
•Pada dosis tertentu sebabkan kesadaran menurun dan kesulitan konsentrasi, bicara pelo dan gangguan koordinasi.
Perubahan EEG (Elektroensefalograf)
- Perubahan morifin pada otak individu akan sebabkan frekwensi lambat dan voltase tinggi, mirip EEG saat tidur atau pemberian barbiturat dosis rendah.
- Terdapat pengurangan fase REM dan non REM tidur yang dalam.
- Sedangkan non REM light sleep dan keadaan atensi lebih lama.
- EEG lain memberikan efek bifasik dengan gel. Alfa dan beta menurun sedangkan theta meningkat.
Efek pada Serotonin.NT
- Terhadap sistem ini memberikan efek modulasi persepsi nyeri.
- Karena efek analgesik mirip dengan morfin maka; berpengaruh pada stimulasi 5 HT.
- Efek dependesi dan toleransi dapat dipulihkan dengan pemberian 5HT.
Efek terhadap sistem Noradrenergik
- Opiatmemberikan aktivasi, berupa penghambatan sensasi nyeri
- Memberikan efek sinergi analgesik oleh opioid (mu reseptor)
Efek terhadap sistem Dopamin. (MDMA)
- Menurunkan kadar dopamin di otak secara signifikan (PET.Scan)
- Meningkatkan metabolisme glukosa di Otak
- Menyebabkan terjadinya depresi-paranoia (permanen)
1.1 Opioida
Golongan zat alamiah, semi sintetik; diambil dari bagian pohon poppy.
Opium Berasal dari getah tanaman poppy, papaver somniverum yang dikeringkan, ditumbuk menjadi serbuk.
Morfin & Heroin, merupakan turunan opiat yang dibuat dari hasil percampuran getah pohon poppy dengan bahan kimia (semi sintetik).
Morfin merupakan zat aktif dari opium; heroin diambil dari morfin melalui proses kimiawi.
Opioida dimasukkan kedalam tubuh dengan disuntikkan atau dihirup.
1.2 Sedativa (Sedatif-Hipnotik)
Zat yang mengurangi berfungsinya sistem susunan saraf pusat, membuat lebih santai & ngantuk.
2.STIMULAN
Zat yang dapat merangsang fungsi tubuh, meningkatkan kesadaran & kegairahan kerja.
AMPHETAMINE TYPE STIMULANT (ATS)
Amfetamin
Zat sintetik yang dalam dosis tinggi menyebabkan paranoid (curiga berlebihan) karena halusinasi lihat & dengar.
SILANG TERMS (nama jalanan yang banyak dikenal)
•Uppers
•Ups
•Wake ups
•Bennies
•Dexies
•Black beauties
•Jollies
•Speed
•Shabu
•Ekstasi
ATS digolongkan sebagai zat yang menstimulasi susunan saraf pusat (SSP); tidak berwarna dan bisa dihisap melalui hidung / saluran nafas, disuntikkan melalui pembuluh darah dan ditelan melalui saluran pencernaan.
ATS ada yang bisa digunakan sebagai obat untuk mengobati a.1 depresi dan kegemukan
ATS juga digunakan untuk keperluan bukan pengobatan seperti :
•Mencegah ngantuk / tidur (avoid sleep)
•Menambah kemampuan oleh ragawan (improve athletic performance)
Gejala yang timbul pada penyalahgunaan ATS a.1
•Meningkatnya keinginan untuk terus berbicara (increased talkativeness)
•Meningkatnya perilaku agresif (increased aggressiveness)
•Meningkatnya frekuensi pernafasan (increased breathing rate)
•Meningkatnya denyut jantung (increased heart rate)
•Meningkatnya tekanan darah (increased blood pressure)
•Berkurangnya napsu makan (reduced appetite)
•Pelebaran pupil mata (dilated pupils)
•Halusinasi lihat (visual hallucinations)
•Halusinasi pendengaran (auditory hallucinations)
PERUBAHAN PERILAKU
•Melakukan gerakan tiba-tiba tanpa alasan yang jelas (compulsive)
•Pergerakan berulang-ulang (repetitive)
•Pergerakan tidak terkendali (less organized)
•Kecurigaan / kewaspadaan berlebihan (suspicious)
PADA DOSIS BERLEBIHAN
•Demam dan berkeringat (fever and sweating)
•Mulut terasa kering (dry mouth)
•Sakit kepala (headache)
•Penglihatan kabur (blurred vision)
•Denyut jantung tidak teratur (irregular heartbeat)
•Jari-jari tangan gemetar (tremors)
•Hilangnya koordinasi pengendalian diri (loss of coordination)
•Tidak sadarkan diri / pingsan (collapse)
Kematian bisa terjadi karena pecahnya pembuluh darah di otak, gagal jantung dan panas / demam sangat tinggi.
•Gangguan jiwa dengan gejala skizofrenia paranoid.
•Kelaparan dan kurang gizi karena napsu makan berkurang
•Meningkatnya kemungkinan menderita penyakit karena kurang gizi, kurang tidur dan lingkungan kehidupan yang tidak sehat.
•Perilaku kekerasan dan agresif
•Infeksi sebagai akibat penggunaan jarum suntik
GEJALA PUTUS ATS
•Tidur panjang yang kurang nyenyak selama 24 sampai 48 jam
•Merasa sangat lapar (extreme hunger)
•Perasaan sedih yang dalam (deep depression)
•Perasaan cemas berlebihan (anxiety reactions)
AKIBAT PENYALAHGUNAAN ATS SELAMA KEHAMILAN
Terjadinya bayi baru lahir dengan :
•Gangguan di jantung (cardiac defects)
•Gangguan pada rongga mulut (cleft palate)
ATS yang ada di masyarakat a.1
•Amfetamin
Zat sintetik yang dalam dosis tinggi menyebabkan paranoid (curiga berlebihan) karena halusinasi lihat & dengar.
•Kafein
Zat yang dapat ditemukan pada kopi, teh, coklat & minuman soda (a.1 coca cola).
•Kokain
Alkaloida berasal dari Erythroxylon coca.
Pemakaian dalam dosis besar dapat menyebabkan perilaku hiperaktif, curiga berlebihan, tindak kekerasan dan kematian karena gangguan denyut jantung.
Kokain dimasukkan kedalam tubuh dengan dihirup melalui hidung, dihisap seperti rokok dan disuntikkan ke pembuluh darah.
3.HALUSINOGEN
Zat yang dapat mengubah persepsi termasuk halusinasi.
Sebagian besar berasal dari tanaman (a.1 mescaline dari cactus peyote & psilocybin dari jamur).
Sebagian lagi diramu dilaboratorium (a.1 Lysergic Acid Diethylamide / LSD).
Penyalahgunaan zat ini menyebabkan disorientasi tempat, waktu dan orang, bahkan mengenai dirinya sendiri; juga kilas balik / flash backs disertai cemas / takut berlebihan.
Mariyuana (Ganja)
Berasal dari tanaman perdu Cannabis Sativa, daun, biji & bunganya. Zat aktifnya THC (Delta-9 Tetra Hydro Cannabinol).
Dalam jumlah besar menyebabkan gangguan ingatan dan koordinasi, cemas & curiga berlebihan, serta panik.
4.TEMBAKAU
Zat aktifnya nikotin.
Dalam jumlah besar dapat menimbulkan rasa cemas berlebihan & gangguan konsentrasi serta akibat buruk pada paru & jantung.
5.ALKOHOL
Zat yang mengandung etanol sebagai penekan susunan saraf pusat dengan akibat kurangnya koordinasi anggota tubuh, kesadaran, dan gangguan orang tubuh a.1 fungsi hati.