DPCK JAKTIM

DPCK JAKTIM

Ketua DPC Khusus Kota Jakarta Timur saat memberikan keterangan PERS

Hj Ernawati Ratma SE MM saat memberikan keterangan PERS disela acara pengukuhan Pengurus DPC Khusus Kota Jakarta Timur

Demo Damai Kejagung

Jajaran GRANAT melakukan aksi demo damai, meminta pada Kejaksaan Agung segera mengeksekusi terpinana mati Gembong Narkoba

DPP GRANAT dan aktifitasnya

jajaran GRANAT terus berupaya membantu Pemerintah dalam pemberantasan Narkoba

Kegiatan DPCK GRANAT Jaktim

Untuk membantu masyarakat dalam penanganan korban Narkoba, Rumah Sehat 786 dan pengurus DPCK Granat Jaktim menggelar pengobatan gratis

PENGURUS DPCK GRANAT JAKTIM

Pengurus DPC Khusus Kota Jakarta Timur saat foto bersama

Massa GRANAT Datangi Kejagung, Minta Kejagung Segera Eksekusi Gembong Narkoba

Ketua Umum Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) Henry Yosodiningrat meminta, agar hukuman mati bagi bandar narkoba tidak lagi menjadi polemik diskusi di masyarakat. Menurut dia, hukuman itu tepat dijatuhkan bagi terpidana kasus narkoba.

"Kami berharap kita tidak lagi mendiskusikan hal yang berkaitan dengan pro kontra hukuman mati, istilah kami sekarang bukan satnya lagi diskusi tapi eksekusi," kata Henry saat menyambangi kantor kejaksaan Agung, Kamis (11/12/2014).

Kedatangan Henry untuk memberikan dukungan kepada Kejagung agar mereka segera mengeksekusi terpidana mati kasus narkoba.

Untuk diketahui, bulan Desember ini, Kejagung akan mengeksekusi lima terpidana mati, tiga di antaranya akibat kasus kepemilikan barang haram itu. Henry mengatakan, kejahatan narkoba termasuk ke dalam bagian dari kejahatan extraordinary crime atau kejahatan luar biasa.


Ia pun mengibaratkan, tindakan yang dilakukan gembong narkoba tak ada bedanya dengan tindakan pelaku pembunuhan massal. Henry menambahkan, selama ini banyak pihak yang berpolemik dengan penerapan hukuman mati lantaran dinilai melanggar hal asasi manusia.

Henry mengaku, siap membela Kejagung apabila ada pihak-pihak yang tetap ingin menolak pelaksanaan hukuman mati itu.

"Kita siap untuk memberikan alasan baik yuridis ataupun sosiologis kaitannya dengan kenapa kami menganggap pelaksanaan hukuman mati itu tidak bertentangan dengan HAM," ujarnya.


DPP GRANAT APRESIASI PRESIDEN JOKOWI MENOLAK GRASI GEMBONG NARKOBA

Ketua Umum Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) Henry Yosodiningrat mengapresiasi ketegasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menolak grasi 64 gembong narkoba. Katanya, hal itu membuktikan Jokowi peka terhadap keinginan rakyat.

"Itu suatu bukti presiden kita Pak Jokowi amat sangat peka keinginan rakyat," kata Henry saat dihubungi detikcom Selasa (9/12/2014) malam.

Henry menilai sosok Jokowi selama ini memang sangat konsern terhadap kejahatan narkoba. Ia berharap dengan ditolaknya grasi 64 gembong narkoba itu bisa menimbulkan efek jera.

Ditambahkan Henry, dirinya berharap agar para gembong narkoba yang telah divonis mati segera dieksekusi. Hal itu penting, karena para gembong narkoba ini disebutnya banyak yang masih bisa mengendalikan bisnis dari balik tembok penjara.

"Saya khawatir, sudah banyak terbukti sindikat yang sudah divonis, tapi tidak dieksekusi-eksekusi, malah mengendalikan bisnis narkoba dari dalam penjara," imbuh Henry.

Makanya, ia meminta agar seluruh gembong narkoba yang telah divonis mati, khususnya 64 orang yang grasinya ditolak Jokowi segera dieksekusi.

"Eksekusi secepatnya. Kalau perlu serempak," ucap sosok yang juga anggota DPR dari Fraksi PDIP itu.

Walikota HR Krisdianto Lantik Pengurus Fokan Jakarta Timur


Walikota Jakarta Timur, Drs. H.R. Krisdianto, M.Si, melantik pengurus Forum Organisasi Kemasyarakatan Anti Narkoba (Fokan) Jakarta Timur, di Ruang Serba Guna Blok A Kantor Walikota Jakarta Timur, Minggu (14/12).  Walikota mengatakan, mafia Narkoba merupakan kejahatan extraordinary dan penangananya pun harus extra.

“Segala upaya dilakukan dalam pencegahan masalah narkoba ini, sampai ada lomba kampung bebas narkoba yang diselenggarakan oleh BNN dan Jakarta Timur menjadi juara umum yang diraih oleh Kelurahan Cibubur,” ujar Walikota, saat memberikan sambutan.

Menurutnya, narkoba ini merambah ke semua level dan merambah kesemua profesi seseorang, untuk itu diharapkan semua pihak dapat perduli serta dapat melakukan pencegahan mulai dari lingkungan keluarga dari bahaya narkoba ini.

“Jakarta Timur punya yang namanya JUMANTIK yaitu kader yang ada di tingkat RT, RW, Kelurahan dan Kecaamatan untuk memantau dan memberantas sarang nyamuk sehingga yang dahulu Jakarta Timur tertinggi kasus DBD nya tetapi saat ini sudah paling rendah dalam kasus DBD dikarenakan adanya para kader  JUMANTIK, saya sarankan agar FOKAN mencontoh cara kerja para kader JUMANTIK dimana para kadernya ada sampai ketingkat Kelurahan atau tingkat paling bawah dalam menangani dan mencegah bahaya narkoba ini,” papar Krisdianto.

Krisdianto mengatakan, FOKAN ini kedepan harus bisa masuk ke PKK, KNPI, Dharma Wanita, dan organisasi lainnya harus dimasuki agar pencegahan bahaya narkoba semakin efektif.

“Saya sangat menolak grasi untuk pelaku pengedar Narkoba, untuk memberikan efek jera kepada yang lainnya agar hukuman mati kepada pengedar narkoba tetap dilaksanakan sebagai bentuk komitmen bersama dalam memerangi bahaya narkoba,” tukas Krisdianto.


Sekretaris Jenderal FOKAN, Anhar Nasution, mengatakan, hampir semua Negara menyadari suatu Negara tidak akan pernah mampu melawan mafia narkoba, untuk itu untuk mengurangi dan mencegahnya memberikan hak seluas luasnya untuk berperan serta dalam pencegahan bahaya narkoba.

“Baru di Jakarta Timur saja kepengurusan FOKAN sudah ada diseluruh Kecamatan yang didukung oleh 25 organisasi kemasyarakatan anti narkoba, dan diharapkan akan menjadi contoh bagi Wilayah Kota Jakarta lainnya,” ujarnya.

Menurutnya, Husni Tamrin pensiunan di Dinas Pajak walau umurnya sudah 67 tahun mau menyumbangkan harta dan jiwa raga untuk mengabdi di FOKAN  Jakarta Timur, ini patut dicontoh dan diteladani oleh yang lainnya.

“Diharapkan kepada ketua yang baru saja dilantik agar dapat membina anggotanya dan segera berikan pelatihan, saya ingin mereka yang tergabung dalam organisasi FOKAN mengerti tentang Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkoba,” tukasnya.


BNN KUKUHKAN HELMALIA PUTRI JADI DUTA ANTI NARKOBA

Hemalia Putri, Artis Cantik kelahiran Banda Aceh (Nanggroe Aceh Darussalam)  dan biasa disapa Puput atau Putri ini, beberapa waktu lalu memperoleh penghargaan dan dikukuhkan sebagai Duta Komedi Betawi sebagai Duta Anti Narkoba, oleh Kepala BNN yang diwakili Kabid Pemberdayaan Masyarakat BNN, Dik Dik Kusnadi Bc.IP, MM, hal tersebut berkat kerjasama Yayasan Komedi Betawi bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia.

Helmalia Putri pada wartawan mengaku siap menjalankan amanah tersebut, karena melihat dampak yang ditimbulkan akibat mengkonsumsi narkoba sangat mengerikan bagi seseorang pengguna hingga berisiko kematian, pengetahuan efek dari Narkoba diakuinya telah banyak dipelajari dan ilmunya sangat bermanfaat bagi dirinya.

Pemeran wanita Indonesia yang bertinggi badan 170 cm ini juga mengaku mengetahui Narkoba serta dampaknya sudah diketahui sejak kecil, namun untuk benar-benar melihat berbagai jenis Narkoba, saat dirinya diajak jajaran Kepolisian saat jumpa PERS mengungkap hasil operasi narkoba dan melihat barang bukti hasil sitaan,

Puput yang pernah membintangi beberapa sinetron seperti Melodi Cinta, Melodi Cinta 3, Cinta Berkalang Noda 2, Semau Gue, Kafir, Satu Mawar Tiga Duri, Kuingin Kau Mencintaiku, Hidayah, Lindungi TitipanMU serta Film Layar lebar dengan judul Reinkarnasi tersebut juga ingin menegaskan, bahwa dirinya prihatin dengan tuduhan artis-artis Indonesia mengkonsumsi Narkoba, karena sebenarnya hanya satu atau dua orang saja, dan masih banyak artis yang ingin hidup sehat tanpa Narkoba, oleh sebab itu saya meminta pada anak-anak muda untuk lebih berfikiran positif dan jangan menganggap kalau menggunakan Narkoba itu keren, karena Keren itu sebenarnya adalah berprestasi, dan Mari raih Prestasi tanpa Narkoba, ajaknya.

Dik Dik Kusnadi Bc.IP, MM juga mengaku ingin mengajak para Artis serta Komedian Betawi untuk bersama-sama mensosialisasikan bahaya Narkoba ke masyarakat, yang belum pernah menggukan untuk tidak menyentuh yang menggunakan agar berhenti, dan yang terlanjur kena agar segera melakukan rehabilitasi, dan jangan nunggu di tangkap, karena kalau ketengkap maka proses hukum akan tetap berjalan, dan penyematan jaket Duta Narkoba pada Hemalia Putri karena artis cantik ini juga memiliki komitmen untuk menyelamatkan anak bangsa dari bahaya penyalahgunaan Narkoba, bahkan Puput telah memiliki kiat-kiat khusus agar anak muda itu tidak lagi mengatakan keren terhadap narkoba, paparnya.

Henri Yosodiningrat : BNN Harus Utamakan Pencegahan dan Pemberantasan Jaringan Narkoba

Badan Narkotika Nasional (BNN) telah mencanangkan tahun 2014 sebagai tahun penyelamatan bagi pengguna Narkoba dengan memprioritaskan upaya rahabilitasi para pengguna Narkoba, namun menurut Ketua Umum DPP Gerakan Nasional Anti Narkotika (GRANAT), Henri Yosodiningrat SH, BNN diharapkan lebih mengutamakan Pencegahan dan pemberantasan peredaran gelap Narkoba daripada memprioritaskan rehabilitasi.

Anggota DPRRI Komisi III ini menilai, ibarat perahu yang bocor, BNN saat ini lebih mengutamakan menguras air di perahu daripada menutup kebocoran air yang masuk, sehingga permasalahan penyalahgunaan narkotika tiada henti-hentinya, dan penyelunduk narkoba ke Indonesia semakin besar,  bahkan dirinya pesimis tahun 2015 Indonesia bisa bebas dari Narkotika.

KRH Henri Yosodiningrat mendesak BNN untuk meningkatkan pengawasan di Bandara, Pelabuhan maupun daerah perbatasan Indonesia dengan Negara tetangga, bahkan BNN harus menempatkan disemua pelabuhan besar maupun kecil, seluruh container yang masuk ke Indonesia harus diperiksa dengan teliti, bisa saja Narkoba diselipkan pada produk impor atau bahkan pada mobil mewah dalam Kontainer,  anjing pelacak harus ditempatkan di pelabuhan maupun bandara, untuk mendeteksi setiap produk impor yang masuk ke Indonesia.

Dari laporan pengurus GRANAT di daerah, Narkoba juga sudah masuk lewat pelabuhan nelayan maupun jalan tikus perbatasan yang tidak terjaga dengan baik, ini semua harus di antisipasi dengan cepat, belum lagi para pengedar Narkoba justru dikendalikan dari dalam Rutan/Lapas, dirinya yakin saat ini ada persekongkolan oknum Lapas dengan Bandar Narkoba, karena untuk memberi makan saja diperiksa dengan ketat, tapi kenyataannya Narkoba bisa beredar di Lapas dan bahkan peredaran di luar lapas juga dikendalikan dari dalam Lapas,  Kementrian Hukum dan HAM seharusnya melakukan blank spot area di Lapas, sehingga tidak boleh ada komunikasi antara Napi dengan pihak luar, harapnya.

Politisi Partai PDI Perjuangan yang saat ini dipercaya partai, di Komisi II DPRRI ini, pada wartawan juga mengaku akan segera menemui Jaksa Agung HM Prasetyo dengan membawa data terpidana mati kasus Narkoba yang sudah berkekuatan hukum tetap atau inkrah, dan DPP GRANAT mendesak Jaksa Agung untuk segera melakukan eksekusi, dan meminta Presiden tidak mengeluarkan GRASI pada para Bandar Narkoba, tegas Pengacara Kondang ini.

Pergelaran Seni Budaya BNN Kota Jakarta Timur

Sebagai Puncak Kegiatan BNN Kota Jakarta Timur, bertempat di halaman Kantor Walikota Jakarta Timur, digelar kegiatan Pergelaran Seni Budaya dan aneka lomba, ratusan pelajar dari berbagai SMA dan SMK se-Jakarta Timur hadir menyaksikan kegiatan serta meramaikan dengan menampilkan beberapa kesenian tradisional dan modern dalam panggung hiburan tersebut, bahkan yang lebih menarik, Walikota Jakarta Timur, HR Krisdianto turut menyumbangkan suaranya.

Dalam sambutannya Walikota Jaktim mengaku mendukung penuh upaya pencegahan dari BNNK Jakarta Timur, khususnya di kalangan pelajar, karena masalah Narkotika saat ini memang luar biasa, oleh sebab itu perlu adanya upaya bersama dan menyatu dengan masyarakat, harus ada keterpaduan semua unsure termasuk aparat dan masyarakat.

Jakarta Timur meskipun kasus narkoba juga masih tinggi, namun upaya pencegahan juga sudah cukup baik, dan Pergelaran Seni Budaya dan aneka lomba yang diikuti para pelajar ini juga sebagai bagian pencegahan bahaya narkoba, melalui pendekatan seni dan budaya, para pelajar daripada bermain yang tidak karuan, seperti tawuran atau trek-trekan motor, lebih baik berprestasi dan berseni, ini kreatif dan positif, sehingga akan bermanfaat pada diri sendiri dan masyarakat luas, sehingga kedepan akan muncul seniman maupun musisi kenamaan dari Jakarta Timur, oleh sebab itu Pemerintah Kota Jakarta Timur mengapresiasi kegiatan BNNK Jaktim ini, tegas HR Krisdianto.

Sementara dalam sambutannya, Kepala BNN Kota Jakarta Timur, Supardi, SH,MH menegaskan, bahwa Jakarta Timur juga menjadi salahsatu Tim Assesment terpadu dalam penanggulangan narkoba, dimana dalam tim ini terdiri dari Tim Medis, Psikolog maupun ahli Hukum, untuk melakukan penilaian terhadap seseorang yang tertangkap dalam penyalahgunaan Narkoba, kalau mereka terbukti sebagai penguna maka akan dilakukan rehabilitasi, tetapi kalau mereka adalah pengedar maka akan diproses secara hukum, dan jika ada saudara maupun tetangga yang mengkonsumsi narkoba, agar segera diajak untuk lapor diri ke BNNK Jakarta Timur, sehingga mereka bisa di sembuhkan melalui program rehabilitasi, paparnya.

Kasie Pencegahan BNNK Jaktim, Anton S Siagian SH, MH juga menambahkan bahwa Pergelaran Seni Budaya kali ini mengambil tema “Show Your Talent With Love And No Drugs”, dimana BNNK Jakarta Timur ingin mengajak para pelajar untuk menampilkan talenta atau bakat dibidang Seni Musik, Seni Tari dan Seni Karikatur.

Disamping itu dengan lomba Penyuluh Bahaya Narkoba, kita berharap para peserta disamping dapat menjaga diri dari penyalahgunaan Narkoba, juga bisa menjadi penyuluh di lingkungan sekolah maupun tempat tinggal mereka, harapnya.

Ketua Tim Lomba yang juga Sekretaris GRANAT DPCK Kota Jakarta Timur Drs H Masdi Supriatik disela acara tersebut pada wartawan juga mengaku bangga dengan tingginya partisipasi para pelajar, dimana seluruh peserta berjumlah 150 pelajar, dan hari ini adalah peserta terbaik untuk mengikuti Final, dari paparan seluruh peserta cukup membanggakan, karena mereka mampu menjelaskan bahaya penyalahgunaan Narkoba, dan diharapkan mereka akan menjadi penyuluh narkoba di masyarakat, ungkapnya.

Audensi DPCK GRANAT Jakarta Timur ke Ketua Umum DPP GRANAT

Dalam upaya meningkatkan kinerja jajaran DPCK GRANAT Kota Jakarta Timur, beberapa waktu lalu jajaran pengurus DPCK GRANAT Jakarta Timur menghadap ke Ketua Umum Bapak KRH Henri Yosodiningrat SH, yang dipimpin oleh Ketua GRANAT Jakarta Timur, Hj Ernawati Ratma, SE, MM.

Dalam pesannya Ketua Umum DPP Granat KRH Henri Yosodiningrat meminta pada seluruh jajaran Granat Jakarta Timur untuk aktif melakukan upaya mengawasan adanya peredaran Narkoba di lingkungan masing-masing, serta terus mensosialisasikan bahaya Penyalahgunaan Narkoba ke Masyarakat, pintanya.

KRH Henry Yosodiningrat Desak Jaksa Agung HM Prasetyo Eksekusi Terpidana Mati Kasus Narkoba

Presiden Jokowi telah menunjuk dan melantik HM Prasetyo sebagai Jaksa Agung yang baru, sebagai Ketua Umum Gerakan Nasional Anti Narkotika (GRANAT), Henry Yosodiningrat meminta pada Jaksa Agung yang baru, untuk bersungguh-sungguh turut melakukan pencegahan dan pemberantasan Narkoba, salahsatunya adalah melakukan eksekusi pada terpidana mati kasus Narkoba yang sudah inkrah.

Menurut Pengacara Kondang ini, bahwa Bandar Narkoba yang saat ini berada di Lapas-lapas masih mengendalikan peredaran gelap narkoba, hal tersebut karena ada oknum lapas yang bekerjasama dengan Bandar narkoba, sehingga berdampak pada meningkatnya jumlah pengguna narkoba serta makin subur para pemasuk narkoba ke Indonesia, baik melalui pintu bandara, pelabuhan serta jalan tikus perbatasan antar Negara.

Anggota DPRRI Komisi II ini mengaku akan membawa data terpidana mati kasus Narkoba pada Jaksa Agung, dan Jaksa Agung HM Prasetyo harus berani melakukan eksekusi, Indonesia memang butuh Jaksa Agung yang mungkin akan dianggap gila, karena mengeksekusi terpidana mati kasus Narkoba, sehingga dunia akan tau kalau Pemerintah Indonesia serius mengatasi masalah Narkoba, hal tersebut juga sebagai bentuk Revolusi Mental dalam pencegahan dan pemberantasan Nakoba,  namun kalau tidak berani lebih baik mundur saja, ungkapnya tegas.

Politisi PDI Perjuangan ini juga berharap agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk tidak memberikan grasi pada terpidana mati kasus narkoba, GRANAT akan terus mengawal kebijakan Presiden, dan tidak akan ragu-ragu untuk bertindak tegas pada orang yang mencoba menjerumuskan Presiden dalam pemberian grasi kasus narkoba, Pemerintah Indonesia tidak boleh di intervensi Negara lain, Presiden harus tegas dalam menangani kasus-kasus Narkoba, pinta Henry Yosodiningrat.

Pengukuhan Mahasiswa Kader P4GN

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) DR Anang Iskandar meminta Duta Kampus Anti Narkoba 2014-2015 benar-benar memahami konstruksi persoalan narkotika secara mendalam. Para Duta Kampus Anti Narkoba 2014-2015 ini nantinya bukan hanya akan akan menyampaikan bahaya penyalahgunaannya di lingkungan kampus saja, tetapi juga ke masyarakat.

GRANAT JAKTIM MERIAHKAN GERAK JALAN BNN

Sosialisasi bahaya penyalahgunaan Narkoba yang digelar kali ini berbeda dengan kegiatan sebelumnya, dimana seluruh Organisasi Kemasyarakatan yang peduli dalam pemberantasan narkoba dan zat adektif lainnya mengikuti kegiatan Gerak Jalan Sehat yang juga dalam rangka menyambut Hari Pahlawan 10 November 2014, acara Jalan Santai dari Tugu Monas menuju Sarinah dan kembali ke Monas yang juga dihadiri Menpora, Imam Nahrawi tersebut dilepas oleh Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Anang Iskandar.

Disela acara tersebut, Ketua DPCK  Gerakan Nasional Anti Narkotika (GRANAT), Hj Ernawati Ratma, SE,MM saat ditemui wartawan juga mengaku terus berupaya mendukung Program BNN dalam Pemberdayaan Masyarakat untuk turutserta memerangi Narkotika dan zat adektif lainnya, beberapa kegiatan seperti Advokasi Kader Anti Narkoba serta kegiatan Focus Groub Discution (FGD) P4GN, di kalangan Pelajar, Pemuda dan masyarakat terus dilakukan, ini semua dilakukan agar masyarakat tidak acuh dengan adanya penyalahgunaan Narkoba, tetapi dapat aktif dalam pencegahan dan pemberantasan Narkoba, tegasnya.

Sementara disela acara tersebut Komjen Pol Anang Iskandar menegaskan, Melalui acara seperti ini kami ingin menyampaikan kepada masyarakat tentang bahaya narkoba dan mengajak menanggulangi bersama-sama, , sampai saat ini telah 4 juta jiwa manusia Indonesia yang menjadi korban penyalahgunaan narkoba. Kondisi itu akan semakin parah, jika tidak ada tindakan nyata mengingatkan sesama masyarakat agar tidak terjerat narkoba. " Jadi bahaya narkoba harus terus dikampanyekan kepada masyarakat melalui berbagai cara, agar jumlah angka penggunanya tidak semakin meningkat," paparnya.

Ditempat yang sama Menpora Imam Nahrawi meminta kepada semua lapisan masyarakat, terutama generasi muda, agar tidak tergiur ajakan penyalahgunaan narkoba. Generasi muda, mempunyai masa depan yang cemerlang yang harus diraih agar menjadi manusia Indonesia berkualitas. " Saya meminta kepada generasi muda agar meraih prestasi dan hidup sehat tanpa narkoba," tegas Nahrawi.

Hal senada juga diungkapkan Brigjen Pol Drs Siswandi, Direktur Peran Serta Masyarakat BNN, bahwa Gerak Jalan Sehat Tanpa Narkoba ini  dimaksudkan dalam rangka menyambut peringatan Hari Pahlawan yang jatuh pada Senin (10/11). acara seperti ini, BNN ingin menyampaikan pesan kepada masyarakat tentang bahaya narkoba dan mengajak menanggulangi bersama-sama, juga dengan upaya penanganan terhadap pengguna dan pecandu narkoba, hendaknya masyarakat dapat aktif mengajak Lapor Diri bagi seseorang Pengguna Narkoba untuk segera dilakukan Rehabilitasi, karena Rehabilitasi adalah jalan terbaik bagi pengguna narkoba, upaya pemulihannya telah digariskan dalam UU dan disepakati pemerintah lintas sektor, tegas Siswandi.

Wisata Alam Keluarga Besar Bimba AIUEO Cipinang dan FGD P4GN

Dalam mendukung program BNN dalam pemberdayaan masyarakat untuk turutserta memerangi penyalahgunaan Narkoba, bertempat di Kawasan Wisata Cibalung, Bogor Jawa Barat, Pengurus DPCK GRANAT Kota Jakarta Timur bekerjasama dengan Lembaga Pendidikan Bimba AIUEO Cipinang, menggelar Wisata alam dan Focus Groub Discution tentang P4BN.

Dimana dalam acara khusus tersebut, anak-anak dipekenalkan dengan alam dan hasil bumi, dimana anak-anak yang masih duduk dibangku TK dan SD tersebut, diperkenalkan cara menanam sayur, membajak sawah, memelihara ikan/menangkap ikan hingga kesempatan berekreasi menikmati Kolam Renang Heppy Land Cibalung, suatu areal wisata dengan luas 9 hektar tersebut.

Focus Group Discussion tentang Penyalahgunaan, Pencegahan, Pemberantasan, dan Peredaran Gelap Narkoba (FGDP4GN) tersebut diberikan pada orang tua murid dengan pembicara Ketua Granat Jakarta Timur Hj Ernawati Ratma, SE,MM serta Sekrataris Granat Jaktim yang juga mewakili Ketua BNNK Jakarta Timur, Drs. H Masdi Supriatik. dengan menjelaskan akan bahaya Narkoba dan upaya pemberantasannya.

BNNK Jakarta Timur juga mengajak masyarakat untuk peduli terhadap bahaya penyalahgunaan narkoba dilingkungan mereka tinggal, jika ditemukan ada pengguna narkoba agar diajak untuk lepor diri, sehingga pengguna narkoba akan dapat di rehabilitasi untuk disembuhkan dari ketergantungan narkoba, pinta Hj Erna.


BPJS Kesehatan bersama BNN Gelar FGD

Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) bebarapa waktu lalu menggelar kegiatan bersama Badan Narkotika Nasional (BNN), tema dalam Focus Group Discution tersebut adalah "Pengguna Narkoba lebih baik di Rehabilitasi daripada Dipenjara", dimana BNN ingin mengajak seluruh masyarakat untuk membangun kesadaran dalam penyelamatan anak bangsa, sebagaimana kerjasama dengan 7 institusi pemerintah/kementerian, bahwa Pengguna Narkoba akan direhabilitasi agar mereka dapat sembuh dan beraktifitas dengan sehat jasmani dan rohani, dan BPJS turut mendukung upaya tersebut.

hadir pula dalam kegiatan tersebut Ketua BNNK Granat Jakarta Timur bersama jajarannya untuk meningkatkan wawasan dalam upaya mencegahan dan pemberantasan Narkoba, serta untuk mensukseskan program Indonesia Bebas Narkoba 2015.

BNN Sosialisasikan P4GN pada Pimpinan Ormas

BNN dalam upaya membangun peranserta masyarakat dalam pencugahan dan pemberantasan Narkoba menggelar sosialisai P4GN, dengan mengundang beberapa pimpinan Ormas di DKI Jakarta, hadir juga dalam acara tersebut Pengurus DPP Granat maupun DPCK Granat dari beberapa pengurus Kabupaten/Kota.

Granat Jaktim Hadiri Pemusnahan Narkoba oleh BNN

bertempat di Kantor BNN Cawang Jakarta, Badan Narkotika Nasional melakukan pemusnahan Narkoba jenis Sabu, Ekstasi dan Ganja, Kabag Humas BNN, Sumirat Dwiyanto menjelaskan, total barang bukti yang dimusnahan 13,2 kg Sabu, 5,7 kg ganja, serta 20 butir ekstasi. Barang haram itu didapat dari tujuh orang tersangka dengan kasus berbeda, dimana salah satunya melibatkan warga negara asing (WNA) asal Kenya Elvis Kipkoech, 34, yang ditangkap saat mendarat di Bandara Soekarno-Hatta dengan barang bukti Sabu yang dimasukkan kedalam 102 butir kapsul.

“Barang bukti yang kita musnahkan jika diuangkan mencapai puluhan miliar dengan jutaan anak bangsa yang bisa diselamatkan,” ujar Sumirat, di Kantor BNN Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (9/10).
Menurutnya, modus yang diungkap dari empat kasus bervariasi.  Dimana ada satu kasus yang pelakunya merupakan pasangan suami istri dan tengah menjalani hukuman di lembaga pemasyarakatan. Dari situ, pasutri ini mengontrol jalannya bisnis narkotikadengan bantuan kurir. “Itu kita ungkap di Pontianak dengan pelaku suami istri Jacky dan Memey yang berstatus napi dan memerintahkan kurirnya Ayong dan Nuraini dari dalam penjara,” ujar Sumirat.

Sementara Ketua Granat Kota Jakarta Timur, Hj Ernawati Ratma, SE,MM  saat dimintai tanggapan akan banyaknya kasua narkoba saat ini menegaskan, bahwa untuk mendukung upaya pencegahan dan pemberantasan narkoba saat ini, BNN harus meningkatkan peranserta masyarakat, baik melalui kegiatan advokasi maupun FGD, saat ini Granat Jakarta Timur telah banyak memberikan penyuluhan tentang upaya pencegahan dan pemberantasan narkoba, baik pada siswa-siswi maupun masyarakat.
Granat Jakarta Timur telah menggelar Focus Groub Discution P4GN pada RT/RW, PNS, Majelis Taklim, Karyawan Pabrik hingga Tukang Ojek, ini semua dilakukan guna meningkatkan peranserta masyarakat dalam turut serta memberantas penyalahgunaan Narkoba, karena salahsatu cara yang ampuh adalam pemberdayaan masyarakat, oleh sebab itu Granat berharap BNN akan meningkatkan kualitas maupun kuantitas dalam pemberdayaan masyarakat, harapnya.

Pelawak Tessy Ditangkap Polisi Kasus Narkoba Jenis Sabu & Mencoba Bunuh Diri

Barang bukti sabu seberat 1,6 gram telah diamankan oleh Polisi, selain itu juga telah diamankan barang bukti alat penghisap sabu (bong). Tessy tertangkap tangan sedang mengkonsumsi narkoba jenis sabu bersama ketiga tersangka lainnya.

“Dia ditangkap di Bekasi di rumah temannya oleh Direktorat Narkoba (Bareskrim) Polri. Kabarnya tiga orang, tetapi Pak Kadiv (Humas Polri) lagi ke Amerika,” ujar Kombes Polisi Agus Riyanto, Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri kepada media, Selasa, 28 Oktober.

Kabar berita Tessy mencoba melakukan upaya bunuh diri ketika tengah tertangkap. Tessy sempat meminta ijin untuk kekamar mandi saat berada di kantor kepolisian untuk di interogasi. Tessy nekat meminum cairan pembersih untuk kloset.

“Saat mau dibawa, dia izin ke kamar mandi mau buang air. Ternyata dia minum cairan pembersih lantai atau kloset. Dia hendak bunuh diri,” kata Kabag Penum Mabes Polri Kombes Agus Riyanto di Jakarta,

BNNK Jaktim Advokasi Kader Penyuluh Anti Narkoba Dilingkungan Pemkot Jakarta Timur

Penduduk Jakarta yang jumlahnya sekitar 9,8 juta jiwa,  7% nya terindikasi pernah menggunakan Narkoba, dan dari jumlah tersebut terbanyak berdomisili di Jakarta Timur, oleh sebab itu Badan Narkotika Nasional Kota Jakarta Timur terus berupaya meningkatkan peranserta masyarakat dan unsur\ Pemerintah sebagaimana amanat UU No.35 tahun 2009 tentang Narkoba, dalam upaya Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN),  hal tersebut diungkapkan Kepala BNNK Kota Jakarta Timur, Supardi, SH,MH dalam paparannya di Kegiatan Advokasi Kader Penyuluh Anti Narkoba dilingkungan Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur. Kamis (25/9) di Aula Kantor Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur.

Dimana dalam pasal 104 dan 105 ditegaskan, bahwa Masyarakat mempunyai kesempatan yang seluas-luasnya untuk berperan serta membantu pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan  peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika serta Masyarakat mempunyai hak dan tanggung jawab dalam upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, .oleh sebab itu peran serta Penyuluh Anti Narkoba sangat dibutuhkan, khususnya dalam penyelamatan para pemakai Narkoba untuk secepatnya di rehabilitasi serta dipulihkan kesehatannya, demi menyelematkan generasi bangsa.

Disamping itu BNN telah menunjuk institusi penerima wajib lapor, baik di BNN, BNNP, BNNK,, Kepolisian, Rumah Sakit Ketergantungan Obat juga beberapa Puskesmas di DKI Jakarta, dengan melakukan wajib lapor diri,, maka Pengguna Narkoba akan direhabilitasi dan tidak akan dipenjara,  hal tersebut juga sebagai tindak lanjut dari nota kesepahaman 7 Lembaga dan Kementrian bersama institusi terkait. Untuk menyelamatkan anak bangsa, tegas Supardi, SH,MH.

Sekretaris DPCK GRANAT Kota Jakarta TImur, Drs H Masdi Supriatik disela acara tersebut pada wartawan juga menegaskan, bahwa saat ini masih ada 93% penduduk Ibukota Jakarta yang sama sekali belum pernah menggunakan Narkoba,dan harus dibentengi agar tidak coba-coba memakai Narkoba, oleh sebab itu pemberian wawasan akan bahaya Narkoba sangat dibutuhkan, sehingga para Penyuluh Anti Narkoba akan mampu berperanserta dalam penyelamatan generasi bangsa, khususnya Pemuda Indonesia, harapnya.

Hal yang sama juga diungkapkan Kasie Pencegahan BNNK Jaktim, Anton S Siahaan, SH, MH.bahwa kegiatan kali ini lebih dititikberatkan pada peningkatan kualitas Penyuluh Anti Narkoba, diantaranya dari unsur Kepolisian Resort Jakarta Timur, Kejaksaan Negeri Jakarta Timur, Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Badan Pertanahan Kota Jakarta Timur, Puskesmas se-Jakarta Timur, serta beberapa Sudin dilingkungan Pemerintah Kota Jakarta Timur. Karena pengguna Narkoba saat ini sudah merambah ke institusi pemerintahan, oleh sebab itu perlu upaya pencegahan agar yang tidak pernah menggunakan tidak coba-coba menggunakan Narkoba, karena dengan menggunakan narkoba dapat berdampak pada penurunan kirenja, menjadikan seseorang berlaku kriminal serta korupsi, hingga KKDRT, tegasnya.

BNN Advokasi Kader Anti Narkoba Bagi PERWARI

PERWARI sebagai organisasi wanita yang memiliki anggota diseluruh wilayah Indonesia memiliki peran strategis dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) oleh sebab itu untuk membekali kaum Perempuan yang bernaung diawah Ormas PERWARI, Deputi Pencegahan BNN mengelar Advokasi Kader Anti Narkoba.


DPCK GRANAT Jaktim Gelar FGD Bagi Siswa-siswi SMP At-Taubah Pulomas


Setelah dikukuhkannya Kepengurusan DPCK Gerakan Nasional Anti Narkoba (GRANAT) Jaktim, kini banyak program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di wilayah Jakarta Timur, salahsatu kegiatan yang digelar pada Jumat (26/9) adalah kegiatan Focus Group Diescusion (FGD) bagi siswa-siswi SMP Islam At-Taubah Pulomas Jakarta Timur.

Sekitar 100 peserta yang diantaranya Siswa-siswi, Guru Pendamping dan Orang Tua Murid turut mengikuti FGD hingga selesai, dalam sambutannya Ketua DPCK GRANAT Jaktim Hj Ernawati Ratma, SE,MM mengaku bersyukur atas kerjasama pihak Yayasan Pendidikan At-Taubah Pulomas dengan DPCK GRANAT Jakarta Timur dalam membentengi siswa-siswi dari bahaya penyalahgunaan Narkoba.

Anak-anak SMP yang masih berusia remaja sangat rentan dengan ancaman penyalahgunaan Narkoba, mereka harus dibekali sejak dini akan apa Narkoba, jenis Narkoba serta bahaya penyalahgunaan Narkoba bagi tubuh kita, dengan bekal pengetahuan tentang Narkoba diharapkan akan dapat membentengi dirinya dari rayuan pengedar  narkoba, dan diharapkan anak didik yang berusia remaja tersebut juga dapat menjelaskan pada teman disekolah maupun ditempat tinggal akan apa dan bagaimana narkoba bagi tubuh kita, kita ingin mereka menjadi duta Narkoba mulai hari ini hingga mereka dewasa, harapnya.

Pihak SMP At-Taubah yang diwakili oleh Bapak Adin juga mengaku senang dengan kegiatan Focus Group Diescusion serta sosialisasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba pada anak didik, karena hal tersebut sangat penting sebagai kegiatan edukasi sejak usia dini, kegaitan ini sangat bermanfaat bagi anak didik maupun guru serta orang tua murid, jika anak-anak ada yang belum paham hendaknya menanyakan sedetail mungkin agar benar-benar paham, pintanya. 

Hal senada juga diungkapkan Ketua DPP GRANAT Sarmoedji, Bahwa DPP GRANAT menyambut baik upaya Kepengurusan DPCK GRANAT Jaktim dalam kegiatan FGD dan Sosialisasi P4GN, karena sangat bermanfaat bagi anak-anak, dengan adanya diskusi dan tanya jawab setelah paparan nanti, hendaknya jika ada yang belum jelas untuk dapat ditanyakan, dan DPP GRANAT mendukung penuh pihak Yayasan Masjid At-Taubah Pulomas dalam kegiatan ini, dan hendaknya dapat dijadikan kegiatan rutin tahunan, khususnya bagi siswa baru di SMP At-Taubah, harapnya.

 Sementara dalam paparannya, Drs H Masdi Supriatik yang juga mewakili Kepala BNNK Jakarta Timur menjelaskan, akan berbagai jenis Narkotika dan Zat Adektif lainnya, termasuk bahayanya bagi tubuh jika disalahgunakan, bagaimana anak-anak dapat lebih mengenali berbagai jenis Narkoba dan dampaknya sehingga kedepan akan menjaga dan menghindari ajakan orang lain untuk mencoba Narkoba, Karena dengan coba-coba maka bisa terjerat serta ketergantungan, sehingga berdampak buruk bagi kesehatan tubuh dan masa depan anak-anak sebagai penerus bangsa.

Menurutnya jumlah Penyalahguna Narkoba di Indonesia saat ini, sudah mencapai 4,2 juta orang, dari jumlah tersebut Jakarta Timur sudah mencapai 2.422 orang, maka perlu adanya dibentuk suatu organisasi ditingkat satuan pendidikan ,khususnya di sekolah yang mempunyai predikat terbaik di wilayah Jakarta Timur. Yang tentunya nanti akan diberikan bimbingan serta pelatihan oleh pihak BNNK Jakarta Timur, sesuai arahan dari Kepala BNNK Jaktim, DR Supardi SH, MH bahwa setiap korban penyalahguna diwilayah Jakarta Timur harus direhabilitasi sesuai UU no.35 tahun 2009 serta Surat Kesepahaman dari 7 Kementrian RI.