Badan Narkotika Nasional (BNN) telah mencanangkan tahun 2014 sebagai tahun penyelamatan bagi pengguna Narkoba dengan memprioritaskan upaya rahabilitasi para pengguna Narkoba, namun menurut Ketua Umum DPP Gerakan Nasional Anti Narkotika (GRANAT), Henri Yosodiningrat SH, BNN diharapkan lebih mengutamakan Pencegahan dan pemberantasan peredaran gelap Narkoba daripada memprioritaskan rehabilitasi.
Anggota DPRRI Komisi III ini menilai, ibarat perahu yang bocor, BNN saat ini lebih mengutamakan menguras air di perahu daripada menutup kebocoran air yang masuk, sehingga permasalahan penyalahgunaan narkotika tiada henti-hentinya, dan penyelunduk narkoba ke Indonesia semakin besar, bahkan dirinya pesimis tahun 2015 Indonesia bisa bebas dari Narkotika.
KRH Henri Yosodiningrat mendesak BNN untuk meningkatkan pengawasan di Bandara, Pelabuhan maupun daerah perbatasan Indonesia dengan Negara tetangga, bahkan BNN harus menempatkan disemua pelabuhan besar maupun kecil, seluruh container yang masuk ke Indonesia harus diperiksa dengan teliti, bisa saja Narkoba diselipkan pada produk impor atau bahkan pada mobil mewah dalam Kontainer, anjing pelacak harus ditempatkan di pelabuhan maupun bandara, untuk mendeteksi setiap produk impor yang masuk ke Indonesia.
Dari laporan pengurus GRANAT di daerah, Narkoba juga sudah masuk lewat pelabuhan nelayan maupun jalan tikus perbatasan yang tidak terjaga dengan baik, ini semua harus di antisipasi dengan cepat, belum lagi para pengedar Narkoba justru dikendalikan dari dalam Rutan/Lapas, dirinya yakin saat ini ada persekongkolan oknum Lapas dengan Bandar Narkoba, karena untuk memberi makan saja diperiksa dengan ketat, tapi kenyataannya Narkoba bisa beredar di Lapas dan bahkan peredaran di luar lapas juga dikendalikan dari dalam Lapas, Kementrian Hukum dan HAM seharusnya melakukan blank spot area di Lapas, sehingga tidak boleh ada komunikasi antara Napi dengan pihak luar, harapnya.
Politisi Partai PDI Perjuangan yang saat ini dipercaya partai, di Komisi II DPRRI ini, pada wartawan juga mengaku akan segera menemui Jaksa Agung HM Prasetyo dengan membawa data terpidana mati kasus Narkoba yang sudah berkekuatan hukum tetap atau inkrah, dan DPP GRANAT mendesak Jaksa Agung untuk segera melakukan eksekusi, dan meminta Presiden tidak mengeluarkan GRASI pada para Bandar Narkoba, tegas Pengacara Kondang ini.
0 komentar:
Posting Komentar