Selamatkan Anak-Anak Sejak dari Rumah
Brigjen (Pol) Purn H. Ashar Suryobroto, M.Si,
Sekjen Gerakan Nasional Anti-Narkotika (Granat)
Meski aparat terus melakukan pengungkapan dan penangkapan,
kejahatan terhadap peredaran narkoba terindikasi terus meningkat.
“Setiap hari aparat melakukan pengungkapan dan penangkapan, namun
narkoba masih ada dan terus meningkat,” kata Sekjen Gerakan Nasional
Anti-Narkotika, Brigjen (Purn) Ashar Suryobroto. Meningkatnya jumlah
korban setiap tahun, seharusnya menjadi alarm peringatan bagi segenap
anak bangsa. Menjadi penting bunyi peringatan itu tersosialisasikan.
“Bantuan berupa pikiran, tenaga, dan informasi menjadi alat yang ampuh
untuk menghadang peredaran,” kata Ashar.
Data yang dihimpun Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebutkan, hingga
tahun 2006 sebanyak 15.000 orang menjadi korban. Itu berarti rata-rata
41 orang menjadi korban setiap harinya. Tahun 2008, berdasarkan
data BNN, ada sekitar 3,2 juta hingga 3,6 juta pemakai narkoba. Itu
berarti 1,99 persen penduduk merupakan pemakai.
Tahun 2010 jumlah pemakai naik 2,2 persen, dan meningkat lagi
pada tahun 2011 meningkat menjadi 3,8 juta. BNN memprediksi tahun
2015 jumlah pemakai akan mencapai 5 hingga 6 juta jiwa. “80 persen
pemakai adalah generasi muda,” kata Ashar. Keberadaan aparat disemua
lini yang menjadi celah masuk dan beredarnya narkoba sudah cukup.
Keberadaan aparat, walau dirasa cukup, tidak akan berjalan baik tanpa
kesadaran masyarakat untuk tidak menggunakan narkoba. “Pasar narkoba
di Indonesia itu tinggi, tidak heran jadi incaran sindikat narkoba,”
tegasnya.
0 komentar:
Posting Komentar