DPCK JAKTIM

DPCK JAKTIM

Ketua DPC Khusus Kota Jakarta Timur saat memberikan keterangan PERS

Hj Ernawati Ratma SE MM saat memberikan keterangan PERS disela acara pengukuhan Pengurus DPC Khusus Kota Jakarta Timur

Demo Damai Kejagung

Jajaran GRANAT melakukan aksi demo damai, meminta pada Kejaksaan Agung segera mengeksekusi terpinana mati Gembong Narkoba

DPP GRANAT dan aktifitasnya

jajaran GRANAT terus berupaya membantu Pemerintah dalam pemberantasan Narkoba

Kegiatan DPCK GRANAT Jaktim

Untuk membantu masyarakat dalam penanganan korban Narkoba, Rumah Sehat 786 dan pengurus DPCK Granat Jaktim menggelar pengobatan gratis

PENGURUS DPCK GRANAT JAKTIM

Pengurus DPC Khusus Kota Jakarta Timur saat foto bersama

Massa GRANAT Datangi Kejagung, Minta Kejagung Segera Eksekusi Gembong Narkoba

Ketua Umum Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) Henry Yosodiningrat meminta, agar hukuman mati bagi bandar narkoba tidak lagi menjadi polemik diskusi di masyarakat. Menurut dia, hukuman itu tepat dijatuhkan bagi terpidana kasus narkoba.

"Kami berharap kita tidak lagi mendiskusikan hal yang berkaitan dengan pro kontra hukuman mati, istilah kami sekarang bukan satnya lagi diskusi tapi eksekusi," kata Henry saat menyambangi kantor kejaksaan Agung, Kamis (11/12/2014).

Kedatangan Henry untuk memberikan dukungan kepada Kejagung agar mereka segera mengeksekusi terpidana mati kasus narkoba.

Untuk diketahui, bulan Desember ini, Kejagung akan mengeksekusi lima terpidana mati, tiga di antaranya akibat kasus kepemilikan barang haram itu. Henry mengatakan, kejahatan narkoba termasuk ke dalam bagian dari kejahatan extraordinary crime atau kejahatan luar biasa.


Ia pun mengibaratkan, tindakan yang dilakukan gembong narkoba tak ada bedanya dengan tindakan pelaku pembunuhan massal. Henry menambahkan, selama ini banyak pihak yang berpolemik dengan penerapan hukuman mati lantaran dinilai melanggar hal asasi manusia.

Henry mengaku, siap membela Kejagung apabila ada pihak-pihak yang tetap ingin menolak pelaksanaan hukuman mati itu.

"Kita siap untuk memberikan alasan baik yuridis ataupun sosiologis kaitannya dengan kenapa kami menganggap pelaksanaan hukuman mati itu tidak bertentangan dengan HAM," ujarnya.


DPP GRANAT APRESIASI PRESIDEN JOKOWI MENOLAK GRASI GEMBONG NARKOBA

Ketua Umum Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) Henry Yosodiningrat mengapresiasi ketegasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menolak grasi 64 gembong narkoba. Katanya, hal itu membuktikan Jokowi peka terhadap keinginan rakyat.

"Itu suatu bukti presiden kita Pak Jokowi amat sangat peka keinginan rakyat," kata Henry saat dihubungi detikcom Selasa (9/12/2014) malam.

Henry menilai sosok Jokowi selama ini memang sangat konsern terhadap kejahatan narkoba. Ia berharap dengan ditolaknya grasi 64 gembong narkoba itu bisa menimbulkan efek jera.

Ditambahkan Henry, dirinya berharap agar para gembong narkoba yang telah divonis mati segera dieksekusi. Hal itu penting, karena para gembong narkoba ini disebutnya banyak yang masih bisa mengendalikan bisnis dari balik tembok penjara.

"Saya khawatir, sudah banyak terbukti sindikat yang sudah divonis, tapi tidak dieksekusi-eksekusi, malah mengendalikan bisnis narkoba dari dalam penjara," imbuh Henry.

Makanya, ia meminta agar seluruh gembong narkoba yang telah divonis mati, khususnya 64 orang yang grasinya ditolak Jokowi segera dieksekusi.

"Eksekusi secepatnya. Kalau perlu serempak," ucap sosok yang juga anggota DPR dari Fraksi PDIP itu.

Walikota HR Krisdianto Lantik Pengurus Fokan Jakarta Timur


Walikota Jakarta Timur, Drs. H.R. Krisdianto, M.Si, melantik pengurus Forum Organisasi Kemasyarakatan Anti Narkoba (Fokan) Jakarta Timur, di Ruang Serba Guna Blok A Kantor Walikota Jakarta Timur, Minggu (14/12).  Walikota mengatakan, mafia Narkoba merupakan kejahatan extraordinary dan penangananya pun harus extra.

“Segala upaya dilakukan dalam pencegahan masalah narkoba ini, sampai ada lomba kampung bebas narkoba yang diselenggarakan oleh BNN dan Jakarta Timur menjadi juara umum yang diraih oleh Kelurahan Cibubur,” ujar Walikota, saat memberikan sambutan.

Menurutnya, narkoba ini merambah ke semua level dan merambah kesemua profesi seseorang, untuk itu diharapkan semua pihak dapat perduli serta dapat melakukan pencegahan mulai dari lingkungan keluarga dari bahaya narkoba ini.

“Jakarta Timur punya yang namanya JUMANTIK yaitu kader yang ada di tingkat RT, RW, Kelurahan dan Kecaamatan untuk memantau dan memberantas sarang nyamuk sehingga yang dahulu Jakarta Timur tertinggi kasus DBD nya tetapi saat ini sudah paling rendah dalam kasus DBD dikarenakan adanya para kader  JUMANTIK, saya sarankan agar FOKAN mencontoh cara kerja para kader JUMANTIK dimana para kadernya ada sampai ketingkat Kelurahan atau tingkat paling bawah dalam menangani dan mencegah bahaya narkoba ini,” papar Krisdianto.

Krisdianto mengatakan, FOKAN ini kedepan harus bisa masuk ke PKK, KNPI, Dharma Wanita, dan organisasi lainnya harus dimasuki agar pencegahan bahaya narkoba semakin efektif.

“Saya sangat menolak grasi untuk pelaku pengedar Narkoba, untuk memberikan efek jera kepada yang lainnya agar hukuman mati kepada pengedar narkoba tetap dilaksanakan sebagai bentuk komitmen bersama dalam memerangi bahaya narkoba,” tukas Krisdianto.


Sekretaris Jenderal FOKAN, Anhar Nasution, mengatakan, hampir semua Negara menyadari suatu Negara tidak akan pernah mampu melawan mafia narkoba, untuk itu untuk mengurangi dan mencegahnya memberikan hak seluas luasnya untuk berperan serta dalam pencegahan bahaya narkoba.

“Baru di Jakarta Timur saja kepengurusan FOKAN sudah ada diseluruh Kecamatan yang didukung oleh 25 organisasi kemasyarakatan anti narkoba, dan diharapkan akan menjadi contoh bagi Wilayah Kota Jakarta lainnya,” ujarnya.

Menurutnya, Husni Tamrin pensiunan di Dinas Pajak walau umurnya sudah 67 tahun mau menyumbangkan harta dan jiwa raga untuk mengabdi di FOKAN  Jakarta Timur, ini patut dicontoh dan diteladani oleh yang lainnya.

“Diharapkan kepada ketua yang baru saja dilantik agar dapat membina anggotanya dan segera berikan pelatihan, saya ingin mereka yang tergabung dalam organisasi FOKAN mengerti tentang Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkoba,” tukasnya.


BNN KUKUHKAN HELMALIA PUTRI JADI DUTA ANTI NARKOBA

Hemalia Putri, Artis Cantik kelahiran Banda Aceh (Nanggroe Aceh Darussalam)  dan biasa disapa Puput atau Putri ini, beberapa waktu lalu memperoleh penghargaan dan dikukuhkan sebagai Duta Komedi Betawi sebagai Duta Anti Narkoba, oleh Kepala BNN yang diwakili Kabid Pemberdayaan Masyarakat BNN, Dik Dik Kusnadi Bc.IP, MM, hal tersebut berkat kerjasama Yayasan Komedi Betawi bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia.

Helmalia Putri pada wartawan mengaku siap menjalankan amanah tersebut, karena melihat dampak yang ditimbulkan akibat mengkonsumsi narkoba sangat mengerikan bagi seseorang pengguna hingga berisiko kematian, pengetahuan efek dari Narkoba diakuinya telah banyak dipelajari dan ilmunya sangat bermanfaat bagi dirinya.

Pemeran wanita Indonesia yang bertinggi badan 170 cm ini juga mengaku mengetahui Narkoba serta dampaknya sudah diketahui sejak kecil, namun untuk benar-benar melihat berbagai jenis Narkoba, saat dirinya diajak jajaran Kepolisian saat jumpa PERS mengungkap hasil operasi narkoba dan melihat barang bukti hasil sitaan,

Puput yang pernah membintangi beberapa sinetron seperti Melodi Cinta, Melodi Cinta 3, Cinta Berkalang Noda 2, Semau Gue, Kafir, Satu Mawar Tiga Duri, Kuingin Kau Mencintaiku, Hidayah, Lindungi TitipanMU serta Film Layar lebar dengan judul Reinkarnasi tersebut juga ingin menegaskan, bahwa dirinya prihatin dengan tuduhan artis-artis Indonesia mengkonsumsi Narkoba, karena sebenarnya hanya satu atau dua orang saja, dan masih banyak artis yang ingin hidup sehat tanpa Narkoba, oleh sebab itu saya meminta pada anak-anak muda untuk lebih berfikiran positif dan jangan menganggap kalau menggunakan Narkoba itu keren, karena Keren itu sebenarnya adalah berprestasi, dan Mari raih Prestasi tanpa Narkoba, ajaknya.

Dik Dik Kusnadi Bc.IP, MM juga mengaku ingin mengajak para Artis serta Komedian Betawi untuk bersama-sama mensosialisasikan bahaya Narkoba ke masyarakat, yang belum pernah menggukan untuk tidak menyentuh yang menggunakan agar berhenti, dan yang terlanjur kena agar segera melakukan rehabilitasi, dan jangan nunggu di tangkap, karena kalau ketengkap maka proses hukum akan tetap berjalan, dan penyematan jaket Duta Narkoba pada Hemalia Putri karena artis cantik ini juga memiliki komitmen untuk menyelamatkan anak bangsa dari bahaya penyalahgunaan Narkoba, bahkan Puput telah memiliki kiat-kiat khusus agar anak muda itu tidak lagi mengatakan keren terhadap narkoba, paparnya.

Henri Yosodiningrat : BNN Harus Utamakan Pencegahan dan Pemberantasan Jaringan Narkoba

Badan Narkotika Nasional (BNN) telah mencanangkan tahun 2014 sebagai tahun penyelamatan bagi pengguna Narkoba dengan memprioritaskan upaya rahabilitasi para pengguna Narkoba, namun menurut Ketua Umum DPP Gerakan Nasional Anti Narkotika (GRANAT), Henri Yosodiningrat SH, BNN diharapkan lebih mengutamakan Pencegahan dan pemberantasan peredaran gelap Narkoba daripada memprioritaskan rehabilitasi.

Anggota DPRRI Komisi III ini menilai, ibarat perahu yang bocor, BNN saat ini lebih mengutamakan menguras air di perahu daripada menutup kebocoran air yang masuk, sehingga permasalahan penyalahgunaan narkotika tiada henti-hentinya, dan penyelunduk narkoba ke Indonesia semakin besar,  bahkan dirinya pesimis tahun 2015 Indonesia bisa bebas dari Narkotika.

KRH Henri Yosodiningrat mendesak BNN untuk meningkatkan pengawasan di Bandara, Pelabuhan maupun daerah perbatasan Indonesia dengan Negara tetangga, bahkan BNN harus menempatkan disemua pelabuhan besar maupun kecil, seluruh container yang masuk ke Indonesia harus diperiksa dengan teliti, bisa saja Narkoba diselipkan pada produk impor atau bahkan pada mobil mewah dalam Kontainer,  anjing pelacak harus ditempatkan di pelabuhan maupun bandara, untuk mendeteksi setiap produk impor yang masuk ke Indonesia.

Dari laporan pengurus GRANAT di daerah, Narkoba juga sudah masuk lewat pelabuhan nelayan maupun jalan tikus perbatasan yang tidak terjaga dengan baik, ini semua harus di antisipasi dengan cepat, belum lagi para pengedar Narkoba justru dikendalikan dari dalam Rutan/Lapas, dirinya yakin saat ini ada persekongkolan oknum Lapas dengan Bandar Narkoba, karena untuk memberi makan saja diperiksa dengan ketat, tapi kenyataannya Narkoba bisa beredar di Lapas dan bahkan peredaran di luar lapas juga dikendalikan dari dalam Lapas,  Kementrian Hukum dan HAM seharusnya melakukan blank spot area di Lapas, sehingga tidak boleh ada komunikasi antara Napi dengan pihak luar, harapnya.

Politisi Partai PDI Perjuangan yang saat ini dipercaya partai, di Komisi II DPRRI ini, pada wartawan juga mengaku akan segera menemui Jaksa Agung HM Prasetyo dengan membawa data terpidana mati kasus Narkoba yang sudah berkekuatan hukum tetap atau inkrah, dan DPP GRANAT mendesak Jaksa Agung untuk segera melakukan eksekusi, dan meminta Presiden tidak mengeluarkan GRASI pada para Bandar Narkoba, tegas Pengacara Kondang ini.

Pergelaran Seni Budaya BNN Kota Jakarta Timur

Sebagai Puncak Kegiatan BNN Kota Jakarta Timur, bertempat di halaman Kantor Walikota Jakarta Timur, digelar kegiatan Pergelaran Seni Budaya dan aneka lomba, ratusan pelajar dari berbagai SMA dan SMK se-Jakarta Timur hadir menyaksikan kegiatan serta meramaikan dengan menampilkan beberapa kesenian tradisional dan modern dalam panggung hiburan tersebut, bahkan yang lebih menarik, Walikota Jakarta Timur, HR Krisdianto turut menyumbangkan suaranya.

Dalam sambutannya Walikota Jaktim mengaku mendukung penuh upaya pencegahan dari BNNK Jakarta Timur, khususnya di kalangan pelajar, karena masalah Narkotika saat ini memang luar biasa, oleh sebab itu perlu adanya upaya bersama dan menyatu dengan masyarakat, harus ada keterpaduan semua unsure termasuk aparat dan masyarakat.

Jakarta Timur meskipun kasus narkoba juga masih tinggi, namun upaya pencegahan juga sudah cukup baik, dan Pergelaran Seni Budaya dan aneka lomba yang diikuti para pelajar ini juga sebagai bagian pencegahan bahaya narkoba, melalui pendekatan seni dan budaya, para pelajar daripada bermain yang tidak karuan, seperti tawuran atau trek-trekan motor, lebih baik berprestasi dan berseni, ini kreatif dan positif, sehingga akan bermanfaat pada diri sendiri dan masyarakat luas, sehingga kedepan akan muncul seniman maupun musisi kenamaan dari Jakarta Timur, oleh sebab itu Pemerintah Kota Jakarta Timur mengapresiasi kegiatan BNNK Jaktim ini, tegas HR Krisdianto.

Sementara dalam sambutannya, Kepala BNN Kota Jakarta Timur, Supardi, SH,MH menegaskan, bahwa Jakarta Timur juga menjadi salahsatu Tim Assesment terpadu dalam penanggulangan narkoba, dimana dalam tim ini terdiri dari Tim Medis, Psikolog maupun ahli Hukum, untuk melakukan penilaian terhadap seseorang yang tertangkap dalam penyalahgunaan Narkoba, kalau mereka terbukti sebagai penguna maka akan dilakukan rehabilitasi, tetapi kalau mereka adalah pengedar maka akan diproses secara hukum, dan jika ada saudara maupun tetangga yang mengkonsumsi narkoba, agar segera diajak untuk lapor diri ke BNNK Jakarta Timur, sehingga mereka bisa di sembuhkan melalui program rehabilitasi, paparnya.

Kasie Pencegahan BNNK Jaktim, Anton S Siagian SH, MH juga menambahkan bahwa Pergelaran Seni Budaya kali ini mengambil tema “Show Your Talent With Love And No Drugs”, dimana BNNK Jakarta Timur ingin mengajak para pelajar untuk menampilkan talenta atau bakat dibidang Seni Musik, Seni Tari dan Seni Karikatur.

Disamping itu dengan lomba Penyuluh Bahaya Narkoba, kita berharap para peserta disamping dapat menjaga diri dari penyalahgunaan Narkoba, juga bisa menjadi penyuluh di lingkungan sekolah maupun tempat tinggal mereka, harapnya.

Ketua Tim Lomba yang juga Sekretaris GRANAT DPCK Kota Jakarta Timur Drs H Masdi Supriatik disela acara tersebut pada wartawan juga mengaku bangga dengan tingginya partisipasi para pelajar, dimana seluruh peserta berjumlah 150 pelajar, dan hari ini adalah peserta terbaik untuk mengikuti Final, dari paparan seluruh peserta cukup membanggakan, karena mereka mampu menjelaskan bahaya penyalahgunaan Narkoba, dan diharapkan mereka akan menjadi penyuluh narkoba di masyarakat, ungkapnya.

Audensi DPCK GRANAT Jakarta Timur ke Ketua Umum DPP GRANAT

Dalam upaya meningkatkan kinerja jajaran DPCK GRANAT Kota Jakarta Timur, beberapa waktu lalu jajaran pengurus DPCK GRANAT Jakarta Timur menghadap ke Ketua Umum Bapak KRH Henri Yosodiningrat SH, yang dipimpin oleh Ketua GRANAT Jakarta Timur, Hj Ernawati Ratma, SE, MM.

Dalam pesannya Ketua Umum DPP Granat KRH Henri Yosodiningrat meminta pada seluruh jajaran Granat Jakarta Timur untuk aktif melakukan upaya mengawasan adanya peredaran Narkoba di lingkungan masing-masing, serta terus mensosialisasikan bahaya Penyalahgunaan Narkoba ke Masyarakat, pintanya.

KRH Henry Yosodiningrat Desak Jaksa Agung HM Prasetyo Eksekusi Terpidana Mati Kasus Narkoba

Presiden Jokowi telah menunjuk dan melantik HM Prasetyo sebagai Jaksa Agung yang baru, sebagai Ketua Umum Gerakan Nasional Anti Narkotika (GRANAT), Henry Yosodiningrat meminta pada Jaksa Agung yang baru, untuk bersungguh-sungguh turut melakukan pencegahan dan pemberantasan Narkoba, salahsatunya adalah melakukan eksekusi pada terpidana mati kasus Narkoba yang sudah inkrah.

Menurut Pengacara Kondang ini, bahwa Bandar Narkoba yang saat ini berada di Lapas-lapas masih mengendalikan peredaran gelap narkoba, hal tersebut karena ada oknum lapas yang bekerjasama dengan Bandar narkoba, sehingga berdampak pada meningkatnya jumlah pengguna narkoba serta makin subur para pemasuk narkoba ke Indonesia, baik melalui pintu bandara, pelabuhan serta jalan tikus perbatasan antar Negara.

Anggota DPRRI Komisi II ini mengaku akan membawa data terpidana mati kasus Narkoba pada Jaksa Agung, dan Jaksa Agung HM Prasetyo harus berani melakukan eksekusi, Indonesia memang butuh Jaksa Agung yang mungkin akan dianggap gila, karena mengeksekusi terpidana mati kasus Narkoba, sehingga dunia akan tau kalau Pemerintah Indonesia serius mengatasi masalah Narkoba, hal tersebut juga sebagai bentuk Revolusi Mental dalam pencegahan dan pemberantasan Nakoba,  namun kalau tidak berani lebih baik mundur saja, ungkapnya tegas.

Politisi PDI Perjuangan ini juga berharap agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk tidak memberikan grasi pada terpidana mati kasus narkoba, GRANAT akan terus mengawal kebijakan Presiden, dan tidak akan ragu-ragu untuk bertindak tegas pada orang yang mencoba menjerumuskan Presiden dalam pemberian grasi kasus narkoba, Pemerintah Indonesia tidak boleh di intervensi Negara lain, Presiden harus tegas dalam menangani kasus-kasus Narkoba, pinta Henry Yosodiningrat.