DPCK JAKTIM

DPCK JAKTIM

Ketua DPC Khusus Kota Jakarta Timur saat memberikan keterangan PERS

Hj Ernawati Ratma SE MM saat memberikan keterangan PERS disela acara pengukuhan Pengurus DPC Khusus Kota Jakarta Timur

Demo Damai Kejagung

Jajaran GRANAT melakukan aksi demo damai, meminta pada Kejaksaan Agung segera mengeksekusi terpinana mati Gembong Narkoba

DPP GRANAT dan aktifitasnya

jajaran GRANAT terus berupaya membantu Pemerintah dalam pemberantasan Narkoba

Kegiatan DPCK GRANAT Jaktim

Untuk membantu masyarakat dalam penanganan korban Narkoba, Rumah Sehat 786 dan pengurus DPCK Granat Jaktim menggelar pengobatan gratis

PENGURUS DPCK GRANAT JAKTIM

Pengurus DPC Khusus Kota Jakarta Timur saat foto bersama

BNN Advokasi Kader Anti Narkoba Bagi PERWARI

PERWARI sebagai organisasi wanita yang memiliki anggota diseluruh wilayah Indonesia memiliki peran strategis dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) oleh sebab itu untuk membekali kaum Perempuan yang bernaung diawah Ormas PERWARI, Deputi Pencegahan BNN mengelar Advokasi Kader Anti Narkoba.


DPCK GRANAT Jaktim Gelar FGD Bagi Siswa-siswi SMP At-Taubah Pulomas


Setelah dikukuhkannya Kepengurusan DPCK Gerakan Nasional Anti Narkoba (GRANAT) Jaktim, kini banyak program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di wilayah Jakarta Timur, salahsatu kegiatan yang digelar pada Jumat (26/9) adalah kegiatan Focus Group Diescusion (FGD) bagi siswa-siswi SMP Islam At-Taubah Pulomas Jakarta Timur.

Sekitar 100 peserta yang diantaranya Siswa-siswi, Guru Pendamping dan Orang Tua Murid turut mengikuti FGD hingga selesai, dalam sambutannya Ketua DPCK GRANAT Jaktim Hj Ernawati Ratma, SE,MM mengaku bersyukur atas kerjasama pihak Yayasan Pendidikan At-Taubah Pulomas dengan DPCK GRANAT Jakarta Timur dalam membentengi siswa-siswi dari bahaya penyalahgunaan Narkoba.

Anak-anak SMP yang masih berusia remaja sangat rentan dengan ancaman penyalahgunaan Narkoba, mereka harus dibekali sejak dini akan apa Narkoba, jenis Narkoba serta bahaya penyalahgunaan Narkoba bagi tubuh kita, dengan bekal pengetahuan tentang Narkoba diharapkan akan dapat membentengi dirinya dari rayuan pengedar  narkoba, dan diharapkan anak didik yang berusia remaja tersebut juga dapat menjelaskan pada teman disekolah maupun ditempat tinggal akan apa dan bagaimana narkoba bagi tubuh kita, kita ingin mereka menjadi duta Narkoba mulai hari ini hingga mereka dewasa, harapnya.

Pihak SMP At-Taubah yang diwakili oleh Bapak Adin juga mengaku senang dengan kegiatan Focus Group Diescusion serta sosialisasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba pada anak didik, karena hal tersebut sangat penting sebagai kegiatan edukasi sejak usia dini, kegaitan ini sangat bermanfaat bagi anak didik maupun guru serta orang tua murid, jika anak-anak ada yang belum paham hendaknya menanyakan sedetail mungkin agar benar-benar paham, pintanya. 

Hal senada juga diungkapkan Ketua DPP GRANAT Sarmoedji, Bahwa DPP GRANAT menyambut baik upaya Kepengurusan DPCK GRANAT Jaktim dalam kegiatan FGD dan Sosialisasi P4GN, karena sangat bermanfaat bagi anak-anak, dengan adanya diskusi dan tanya jawab setelah paparan nanti, hendaknya jika ada yang belum jelas untuk dapat ditanyakan, dan DPP GRANAT mendukung penuh pihak Yayasan Masjid At-Taubah Pulomas dalam kegiatan ini, dan hendaknya dapat dijadikan kegiatan rutin tahunan, khususnya bagi siswa baru di SMP At-Taubah, harapnya.

 Sementara dalam paparannya, Drs H Masdi Supriatik yang juga mewakili Kepala BNNK Jakarta Timur menjelaskan, akan berbagai jenis Narkotika dan Zat Adektif lainnya, termasuk bahayanya bagi tubuh jika disalahgunakan, bagaimana anak-anak dapat lebih mengenali berbagai jenis Narkoba dan dampaknya sehingga kedepan akan menjaga dan menghindari ajakan orang lain untuk mencoba Narkoba, Karena dengan coba-coba maka bisa terjerat serta ketergantungan, sehingga berdampak buruk bagi kesehatan tubuh dan masa depan anak-anak sebagai penerus bangsa.

Menurutnya jumlah Penyalahguna Narkoba di Indonesia saat ini, sudah mencapai 4,2 juta orang, dari jumlah tersebut Jakarta Timur sudah mencapai 2.422 orang, maka perlu adanya dibentuk suatu organisasi ditingkat satuan pendidikan ,khususnya di sekolah yang mempunyai predikat terbaik di wilayah Jakarta Timur. Yang tentunya nanti akan diberikan bimbingan serta pelatihan oleh pihak BNNK Jakarta Timur, sesuai arahan dari Kepala BNNK Jaktim, DR Supardi SH, MH bahwa setiap korban penyalahguna diwilayah Jakarta Timur harus direhabilitasi sesuai UU no.35 tahun 2009 serta Surat Kesepahaman dari 7 Kementrian RI.

BNNK Jaktim Didukung GRANAT dan KOMANAR Advokasi Kader Pelajar Anti Narkoba

Bertempat di SMA Negeri 39 Cijantung Jakarta Timur, 100 pelajar yang mewakili 36 SMA/K se-Jakarta Timur mengikuti kegiatan Advokasi Kader Anti Narkoba bagi pelajar, acara tersebut diisi dengan materi oleh Kepala BNNK Jakarta Timur, Supardi, SH,MH Kasie Pencegahan Anton S Siahaan dan Sekretaris GRANAT Kota Jakarta Timur, DRS H Masdi Supriatik.

Sekretaris GRANAT Kota Jakarta Timur, DRS H Masdi Supriatik disela acara tersebut mengaku sangat mendukung upaya BNNK Kota Jakarta Timur yang serius memerangi penyalahgunaan Narkoba di ibukota Jakarta ini, apalagi upaya pencegahan dilakukan dengan turutserta menyertakan masyarakat, khususnya pelajar, karena pelajar adalah calon penimpin masa depan yang harus diselamatkan dan dihindarkan dari penyalahgunaan Narkoba.




BNN Bersama Kwarda DKI Gelar Advokasi Kader Anti Narkoba Bagi Pramuka Perguruan Tinggi

Tahun 2014 merupakan tahun penyelamatan bagi pengguna Narkoba, dan Pemerintah bersama BNN juga telah mencanangkan 2015 Indonesia Bebas Narkoba, sehingga upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) terus dilakukan, dan salahsatu yang dilakukan jajaran BNN adalah meningkatkan peranserta masyarakat dengan Advokasi Kader Anti Narkoba.

Beberapa waktu lalu Deputi Pencegahan BNN telah melakukan Advokasi Kader Anti Narkoba bersama Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Provinsi DKI Jakarta, yang dikhususkan bagi Penggalang dan Penegak dari Gugus Depan yang berpangkalan di SMA/K, dan pada tahap kedua BNN kembali melakukan Advokasi Kader Anti Narkoba khusus buat Penegak dan Pandega Pramuka yang berpangkalan di Perguruan Tinggi.


Dalam acara penutupan kegiatan tersebut,  Andalan Kwarda DKI, Kak Karyono, pada wartawan menjelaskan,  bahwa peserta Advokasi Anti Narkoba ini diharapkan akan bisa menjadi Duta Anti Narkoba yang ada di Kampus masing-masing, apalagi Pramuka adalah Praja Muda Karana yang selalu siap berada didepan dalam memerangi penyalahgunaan Narkoba.

Para Mahasiswa kali ini disamping calon guru juga dari kelompok Pecinta Alam, BEM serta aktifis kampus lainnya yang telah bergabung di Pramuka Mahasiswa, oleh sebab itu kita juga berharap mereka dapat tampil menginformasikan bahaya Narkoba pada generasi muda, Pramuka harus bisa menjadi contoh dalam memerangi penyalahgunaan Narkoba, tegas Kak Karyono.

Sementara  Kasubdit Masyarakat Deputi Pencegahan BNN, Hj Siti Alfiasih juga menambahkan, bahwa Pramuka Mahasiswa merupakan ujung tombak di Kampus dalam turutserta memerangi penyalahgunaan Narkoba, Dari hasil penelitian Pemakai Narkoba di kalangan Mahasiswa, dimulai saat dirinya duduk dibangku SMP maupun SLTA,  apalagi Mahasiswa sudah masuk pada kehidupan yang  lebih bebas, tidak seperti saat mereka duduk di bangku SMA/K, oleh sebab itu melalui kegiatan Advokasi kader Anti Naroba ini diharapkan akan mampu mengigatkan pada mereka tentang bahaya Narkoba.

Lebih jauh Hj Siti Alfiasih menegaskan, bahwa adanya otoritas kampus selama ini telah menghambat Pegutas dalam pemberantasan Narkoba, oleh sebab itu melalui Pramuka Kampus diharapkan akan bisa mendobrak itu semua, dalam melakukan pencegahan penyalahgunaan Narkoba serta bisa memberdayakan dengan sosialisasi ke sesama mahasiswa, untuk tidak menggunakan Narkoba, pintanya

19 orang PNS Dinas PU Positif Konsumsi Ganja, Ahok Berikan Sanksi Berat

Sebanyak 19 Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta diketahui positif mengonsumsi ganja. Hal tersebut terungkap setelah Badan Narkotika Nasional (BNN) melakukan tes terhadap 533 PNS. Sebagai sanksinya, mereka akan diberikan hukuman baik berupa penurunan pangkat hingga pemecatan untuk tenaga honorer.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, setelah BNN melakukan pemeriksaan ditemukan 19 PNS positif mengonsumsi narkoba jenis ganja. PNS yang positif tidak hanya satu, tetapi ada juga pejabat eselon IV setingkat kepala seksi.

"Ada 19 orang, positif ada ganja dan obat di Dinas PU. Itu dari 500 lebih yang dites," kata Basuki di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (5/9).

Basuki menegaskan, sanksi yang diberikan kepada PNS yang positif mengonsumsi ganja adalah mulai dari penurunan pangkat hingga pemecatan. Dari 19 PNS, juga ada yang terindikasi meminum obat penenang. Namun, hal tersebut harus dibuktikan dengan resep dokter. Jika tidak ada resep dokter, maka bisa diindikasikan sebagai pemakai.

"Saya sudah disposisi ke Pak Made (Kepala Badan Kepegawaian Daerah). Yang duduk di eselon dicopot jadi staf. Ada honorer yang (memakai) ganja langsung pecat. Ada staf yang main ganja turun golongan. Itu kalau sekali lagi kita pecat. Tidak ada toleransi main narkoba di DKI," tegas Ahok, sapaan akrabnya.

Menurutnya, pemeriksaan serupa akan dilakukan di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lainnya. Pasalnya, Ahok mensinyalir, penggunaan narkoba tidak hanya ada di Dinas PU saja. Bahkan, Ahok kerap melihat anak buahnya yang mengonsumsi obat terlarang tersebut, sehingga ia meminta pihak BNN untuk mengeceknya. Terlebih, saat pemeriksaan dilakukan pada 1 September lalu, ada dua PNS yang enggan diperiksa. Ahok mensinyalir kedua PNS tersebut menggunakan obat terlarang pada saat hari libur yakni Sabtu dan Minggu. Kemudian pada Rabu, keduanya baru mau diperiksa oleh BNN.

"Dia pinter, pakainya Sabtu-Minggu. Senen periksa, dia kabur. Begitu dicek lagi hari Rabunya dia negatif," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan BNN DKI, Sapari Partodihardjo mengatakan, pemeriksaan terhadap PNS di Dinas PU atas permintaan Basuki langsung. Selain Dinas PU, ada tiga SKPD lainnya yang juga sudah diperiksa yakni Satpol PP, Dinas Perhubungan, dan Dinas Pariwisata. Namun, hasilnya belum diketahui.

"Kita lakukan atas permintaan dari Pak Ahok dan sudah dilaporkan langsung. Rekomendasi sudah kita sampaikan, untuk sanksi kewenangan dari Pak Ahok," tandas Sapari.

BNNK Jaktim Gelar Advokasi Kader Anti Narkoba Bagi Pelajar SMA/K

Sebagaimana Tugas Pokok dan Fungsi BNN Kota Jakarta Timur, dalam upaya pencegahan dan pemberdayaan masyarakat dalam turut  serta melakukan pencegahan adanya penyalahgunaan Narkoba, khususnya di Jakarta Timur, bertempat di SMKN 10, Cawang, Jakarta Timur menggelar kegiatan Pembentukan Kader Penyuluh Anti Narkoba dilingkungan Pelajar SLTA. Acara yang diikuti lebih dari 100 pelajar tersebut, merupakan perwakilan dari 35 sekolah SMA/K baik negeri maupun swasta di Jakarta Timur.

Disela acara tersebut  Kepala BNNK Kota Jakarta Timur, Supardi, SH,MH menegaskan, bahwa Pelatihan Kader serta Penyuluh Anti Narkoba ini, merupakan upaya kaderisasi bagi para pelajar SLTA di Jakarta Timur, dengan pembekalan akan bahaya penyalahgunaan Narkoba dan memahami akan jenis maupun golongan Narkotika, maka diharapkan para Pelajar akan menjadi penyuluh di Sekolah maupun dilingkungan mereka tinggal, paling tidak akan menjaga diri sendiri maupun keluarga dari penyalahgunaan narkotika, mereka akan kita bina sebagai kader anti narkoba di masyarakat,  paparnya.


Pembicara kedua dari Forum P4GN Kota Jakarta Timur, Drs H Masdi Supriatik juga menjelaskan, bahwa korban penyalahgunaan Narkoba  di DKI Jakarta saat ini mencapai 40.000 orang, meningkat dari tahun sebelumnya dari 32.500 orang, dan sebagian besar penyalahguna narkoba dalam usia produktif, oleh sebab itu penyalahguna narkoba harus diselamatkan, dan BNNK Jakarta Timur bersama Forum P4GN, siap menerima pengaduan sebagai institusi penerima wajib lapor, untuk dilakukan rehabilitasi, sehingga pengguna narkoba bisa diselamatkan dari ketergantungan narkoba, paparnya.

Kasie Pencegahan BNNK Jakarta Timur, Anton S Siahaan SH, MH juga menambahkan, bahwa masalah Narkoba di Indonesia saat ini menjadi masalah serius, karena korban penyalahgunaan Narkoba di kalangan pelajar, bukan saja menimpa pelajar SLTA, namun telah merambah hingga ke pelajar SMP bahkan Sekolah Dasar, dimana Sekolah sebagai tempat bertemunya anak-anak dan remaja telah dijadikan ajang jual beli dan memperkenalkan narkoba bagi pengedar, pelajar dibujuk untuk coba-coba menggunakan narkoba.

Lebih jauh Anton juga menegaskan, bahwa Narkotika dapat merusak disiplin dan motivasi yang sangat penting bagi proses belajar mengajar, penyalahguna narkoba dapat mengganggu suasana belajar mengajar di sekolah,   bahkan prestasi anak tersebut juga akan menurun, dampaknya adalah gangguan perilaku, kenakalan pelajar, bolos sekolah hingga menjadikan anak putus sekolah.

advokasi merupakan langkah yang baik dalam mencegah penyalahgunaan Narkoba, meskipun terkadang harus membutuhkan waktu panjang. Namun advokasi akan lebh efektif jika dalam pelaksanaannya dirancang dengan baik, disesuaikan dengan tindakan dan tujuan yang akan dicapai, serta dengan skala prioritas.

Dan Model pendekatan yang ditempuh BNNK Jakarta Timur dalam Advokasi Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) meliputi Pendekatan untuk kepentingan umum, yaitu melakukan pendekatan dengan kaum professional serta pelobi yang ahli, kedua pendekatan yang dilakukan masyarakat, yaitu pendekatan untuk mendesak pada pelaku kebijakan publik untuk menyelamatkan penyalahguna narkoba, sebagaimana yang tercantum dalam undang-undang nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika.

Ketiga pendekatan melalui pendidikan, yaitu menuntut adanya otonomi yang lebih luas, sehigga proses pendidikan dapat dilaksanakan lebih efektif dan efisien,  dan pengelolaan pendidikan dituntut memenuhi akuntabilitas, baik kepada masyarakat maupun kepada pemerintah, sehingga menghasilkan generasi penerus yang mampu untuk menjaga diri dari penyalahgunaan narkoba, papar Anton S Siahaan, SH, MH.   (NKS)